Mungkin imbas dari pemberitaan di media yang dominan negatif (menakuti, tidak diimbangi konten konten suportif), membuat masyarakat semakin takut Muncul tokoh tokoh yang, let say, menebar konten2 optimisme tapi kebablasan, seolah memberi harapan bagi masyarakat yang sudah mulai jenuh dengan ketakutannya. Karena mungkin info info spt ini yang secara ego manusiawi lebih diminati. Akhirnya, masyarakat "dengan egonya" mempercayai info info tersebut, dengan mengabaikan fakta-fakta yang ada, yang artinya, kemampuan logis berfikir mereka menjadi abu-abu. Nah, untuk menyatukan orang-orang yang punya pandangan sama tersebut, diperlukan satu faktor lain di luar kesehatan, yang paling bisa menginterpretasikan apa yang sedang dihadapi bersama-sama oleh masyarakat kita saat ini, yaitu ekonomi, di tambah faktor tersebut memang sudah melekat dalam diri bangsa indonesia, dan mungkin menurut saya, hal ini lebih lama dikenal dibandingkan dengan kesehatan. Polemik ini, bukan tidak mungkin, dija...
Spread the Possitivity!